Laporan Praktikum Fisika Dasar
Hari : Jum’at
Jam : 10.00 WIB
Asisten :1. Satria Purwanto
2. Afzal Khalilullah ZA
GAYA PEGAS
Oleh:
Miswar Rahmad
1205106010072
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2012
I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Gerakan yang terjadi apabila sebuah pegas
diberi beban dan diberi simpangan disebut gerak harmonis. Gerakan harmonis terjadi
karena dipengaruhi oleh gaya yang berasal dari pegas. Gaya tersebut dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu faktor dari besarnya jarak simpangan yang diberikan
pada pegas dan oleh faktor nilai tetapan pegas itu sendiri. tersebut sehingga
juga dapat mempengaruhi frekuensi dari pegas tersebut. Untuk menentukan nilai dari
tetapan pegas tersebut dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu cara statis dan cara
dinamis. Dalam praktikum ini cara yang dipakai untuk mencari harga tetapan
pegas itu adalah cara statis.
Karena gaya pegas ini penting bagi
mahsiswa untuk mengetahuinya, maka dilakukanlah praktikum. Dengan praktikum ini
diharapkan mahasiswa mengetahui dan memahami pengaruh gaya pada perpanjangan
pegas dan konstanta pegas.
B. Tujuan Praktikum
Mempelajari pengaruh gaya terhadap perpanjangan
pegas dan konstanta pegas (k).
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pada eksperimennya, Hooke menemukan adanya hubungan
antara gaya dengan pertambahan panjang pegas yang dikenai gaya. Besarnya gaya
sebanding dengan pertambahan panjang pegas. Konstanta perbandingannya dinamakan
konstanta pegas dan disimbulkan k ( Handayani, 2009 ).
Suatu benda yang dikenai gaya akan
mengalami perubahan bentuk (volume dan ukuran). Misalnya suatu pegas akan
bertambah panjang dari ukuran semula, apabila dikenai gaya sampai batas
tertentu. Sifat pegas seperti yang dinyatakan oleh
hukum Hooke tidak terbatas pada pegas yang
diregangkan. Pada pegas yang dimampatkan juga berlaku Hukum Hooke, selama pegas masih pada daerah elastisitas.
Sifat pegas seperti itu banyak digunakan di
dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada neraca pegas, bagian-bagian tertentu
mesin, dan peredam kejut pada kendaraan bermotor ( Nurachmandani, 2009 ).
Hubungan antara gaya F yang
meregangkan pegas dengan pertambahan panjang pegas x pada daerah
elastisitas pertama kali dikemukakan oleh Robert Hooke (1635 - 1703), yang
kemudian dikenal dengan Hukum Hooke. Pada daerah elastis linier, besarnya gaya F
sebanding dengan pertambahan panjang x ( Haryadi, 2009 ).
Pada
gerak harmonik sederhana, benda akan selalu bergerak bolak - balik di sekitar
titik kesetimbangannya secara terus-menerus. Dengan demikian, definisi gerak
harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik benda melalui suatu titik
kesetimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu
konstan ( Saripudin, dkk, 2007 ).
III. PROSEDUR PERCOBAAN
- Waktu
dan Tempat
Praktikum
Pengukuran Dasar dilakukan pada hari Jum’at, tanggal 16 Desember 2011,
berlangsung dari pukul 10.00 samapi 12.00 WIB
di Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian
Unsyiah.
B. Alat
dan Bahan
1.
Alat :
§ Pegas
§ stopwatch
§ Mistar
§ Statif
2. Bahan :
§ beban
3. Cara
Kerja
1. Percobaan Hukum Hooke
§
Disusun pegas pada sebuah statif.
§
Mistar diatur sehingga posisi jarum penunjuk pada pegas tetap mengarah
pada angka nol mistar.
§
Massa m ditimbang dengan timbangan dan dicatat massa terukur.
§
Digantungkan beban pada ujung pegas dan dicatat pertambahan panjangnya.
§
Kegiatan no. 3 dan 4 dilakukan sebanyak 5 kali dengan beban yang berbeda.
2. Percobaan gerak harmonis sederhana
§
Disusun pegas pada sebuah penyangga.
§
Ditimbang beban m dengan menggunakan neraca dan dicatat massa yang
terukur.
§
Digantungkan beban m pada ujung pegas.
§
Ditarik beban m kebawah sekitar 10 cm, kemudian dilepaskan dan pada saat
yang bersamaan stopwatch dijalankan.
§
Dimatikan stopwatch setelah beban bergerak keatas kebawah lagi secara
berulang sebanyak 5 kali dan dicatat waktu yang terukur.
§
Diulangi langkah no. 2 sampai 5 dengan massa beban yang berbeda
IV. HASIL DAN
PEMBAHASAN
A. Data
Hasil Pengamatan
1. Percobaan Hukum Hooke
Tabel 1. Percobaan Hukum Hooke
No
|
Massa beban m
( kg )
|
Pertambahan panjang pegas ( m )
|
1
|
0,02
|
0,006
|
2
|
0,06
|
0,02
|
3
|
0,08
|
0,03
|
4
|
0,1
|
0,35
|
5
|
0,12
|
0,42
|
2. Percobaan
gerak harmonik sederhana
Tabel 2. Percobaan gerak harmonik sederhana
No
|
Massa beban m
( kg )
|
Waktu 5 kali getaran ( s )
|
Periode
|
1
|
0,05
|
1,94
|
0,388
|
2
|
0,06
|
2,16
|
0,432
|
3
|
0,08
|
2,03
|
0,406
|
4
|
0,1
|
2,59
|
0,518
|
5
|
0,12
|
2,72
|
0,544
|
B. Analisa
Data
1. Percobaan Hukum Hooke
Pada percobaan Hukum Hooke dengan menggunakan tabel 1, maka konstanta pegas ( k
) dapat dicari dengan menggunakan rumus Hooke sebagai berikut :
F= k .
F = N = m x g
Dari rumus Hooke trsebut, maka konstanta pegas
( k ) dapat dicari beberapa ulangan
pada percobaan hukum Hooke.
a.
Pada massa beban 0,02 kg dengan pertambahan panjang pegas 0,006 m maka
kostanta pegas :
F = m x g = 0,02 x 10 = 0,2 N
k = = = 33 N/m
b.
Pada massa 0,06 kg dengan pertambahan panjang pegas 0,02 m, maka k = 30
N/m
c.
Pada massa 0,08 kg dengan pertambahan panjang pegas 0,03 m, maka k = 26,6
N/m
d.
Pada massa 0,1 kg dengan pertambahan panjang 0,35 m, maka k = 2,85 N/m
e.
Pada massa 0,12 dengan pertambahan panjang 0,42 m, maka k = 28,7 N/m
2.
Percobaan
gerak harmonis sederhana
Pada percobaan gerak harmonik sederhana dengan
data pada tabel 2, maka konstanta pegas ( k ) dapat dicari dengan menggunakan
rumus seperti berikut:
k =
Dimana nilai 4π2 = 39,48
Dari rumus di atas tersebut, maka konstanta
pegas ( k )dapat dicari dari beberapa
percobaan gerak harmonik sederhana.
a.
k = = = = 5,21
N/m
jadi, konstanta pegasnya ( k ) adalah 5,21 N/m
b.
k = = = = 12,69 N/m
jadi, konstanta pegasnya ( k ) adalah 12,69 N/m
c.
k = = = = 19,68
N/m
jadi, konstanta pegasnya ( k ) adalah 19,68 N/m
d.
k = = = = 14,71
N/m
jadi, konstanta pegasnya ( k ) adalah 14,71
e.
k = = = = 16,01
N/m
jadi, konstanta pegasnya adalah 16,01 N/m
C. Pembahasan
Dari data-data
yang telah didapat pegas bertambah panjang pada saat digantungkan beban yang
mempunyai massa mulai dari 20 gram hingga 120 gram. Pertambahan panjangnya
mulai dari 0,7 m sampai 1,5 m, ini membuktikan bahwa adanya pegaruh gaya, yaitu
gaya berat yang memberikan pengaruh pada proses perpanjangan pegas.
Hukum Hooke menyatakan hubungan antara
gaya yang meregangkan suatu zat elastis dan pertambahan panjang zat elastis.
"Pada daerah elastisitas benda, gaya yang bekerja pada
benda sebanding dengan pertambahan panjang benda", disebut Hukum
Hooke. Besarnya gaya
sebanding dengan pertambahan panjang pegas. Konstanta perbandingannya dinamakan
konstanta pegas dan disimbulkan k.
Pada percobaan gerak harmonik sederhana,
data-data yang didapat berbeda-beda, itu karena variasi massa beban yang
diberikan. Selain itu penyebabnya juga bisa terjadi karena pada saat penarikan
beban ke bawah dengan menjalankan stopwatch tidak bersamaan atau juga terlambat
mematikan stopwatch tidak bersaman dengan pergerakan beban pada saat beban
sudah bergerak ke atas dan ke bawah sebanyak lima kali.
Gerak harmonik
adalah gerak periodik yang memiliki persamaan gerak sebagai fungsi waktu berbentuk sinusoidal. Gerak Harmonik Sederhana
didefinisikan sebagai gerak harmonic yang dipengaruhi
oleh gaya yang arahnya selalu menuju titik seimbang dan besarnya
sebandingdengan simpangannya.Gerak Harmonik
Sederhana yaitu gerak harmonik
yang dipengaruhi oleh gaya yangarahnya selalu menuju titik seimbang dan besarnya
sebanding dengan simpangannya.
V. PENUTUP
Dari pembahasan yang telah di paparkan, dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1.
Pegas akan
bertambah panjang ketika dipasangkan beban, ini membuktikan bahwa ada pengaruh
gaya berat pada pertambahan panjang pegas.
2.
Perbedaan waktu
yang diperoleh pada percobaan gerak harmonik sederhana karena vaktor variasi
massa beban dan faktor - faktor internal lainnya yang telah disebutkan dalam
pembahasan di atas.
B. Saran
Dari kesimpulan di atas, kami memberikan beberapa saran yang mungkin
bisa berguna untuk perbaikan praktikum selanjutnya.
1.
Pada saat
penarikan pegas harus hati-hati, agar beban tidak terlempar mengenai kita.
2.
Harus benar-benar
teliti pada saat menghitung waktu yang dihabiskan pada saat pegas melakukan
pergerakan ke bawah dan ke atas, agar
dapat mendapatkan hasil perhitungan yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Handayani, Sri dan Ari, Damari. 2009. FISIKA Untuk SMA dan MA Kelas XI. Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Haryadi, Bambang. 2009. Fisika. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Nurachmandani, Setya. 2009. FISIKA 2 Untuk SMA/MA Kelas XI. Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta.
Saripuddin, Aip,
dkk. 2007. Praktis Belajar untuk Kelas 2
SMA/MA. Visindo Media Persada, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar