REPRODUKSI
SEL
Oleh:
Nama :Miswar Rahmad
NIM : 1205106010072
Kelompok : 1 (Satu)
Kelas : Jumat, (14.00)
Tanggal
Percobaan : 21 Oktober 2011
Darussalam,
25 Oktober 2011
Praktikan,
(Miswar Rahmad)
I.
TINJAUAN
PUSTAKA
Tumbuhan, hewan dan manusia tumbuh dan berkembang karena
sel-sel dalam tubuhnya terus menerus bertambah. Biji tumbuhan berkecambah,
ditandai dengan munculnya akar primer, batang, dan daun pertama tumbuh dan
semakin membesar disebabkan peningkatan jumlah sel. Luka pada tubuh dapat pulih
seperti sediakala disebabkan sel-sel tubuh yang rusak telah diganti dengan
sel-sel baru melalui pembelahan sel. Demikian halnya dengan pemutusan ekor pada
kadal atau cecak yang dapat pulih kembali. Hal tersebut disebabkan karena terjadi
pembelahan sel, pada tempat yang putus tersebut, sehingga panjang ekor akan
pulih seperti sediakala (Saktiyono, 2006).
Dalam bidang genetika,
mitosis adalah proses yang menghasilkan dua sel anak yang identik. Mitosis
mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel
somatik secara berturut-turut. Proses ini terjadi secara bersama-sama dengan
pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan diluar inti sel ( sitokinesis ). Proses
ini memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan hamper semua
organisme ( Crowder, 1997).
Mitosis berlangsung
dalam beberapa fase, diantaranya, fase profase, fase metafase, fase anafase,
dan fase telofase. Pada fase profase benang-benang kromatin makin menjadi
pendek sehingga menjadi tebal. Pada fase metafase ini kromosom-kromosom
menempatkan diri di bidang tengah sel. Pada tahap anafase ini sentromer
membelah dan dua buah kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju ke kutub sel
yang berlawanan. Pada telofase ini di tiap kutub sel sudah terbentuk kromosom
yang identik. Pada proses mitosis dari
tiap induk yang diploid (2n) menghasilkan dua buah sel anakan yang
masing-masing tetap diploid ( Suryo, 2001).
II.
PEMBAHASAN
Mitosis
adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang
teratur, yaitu Profase, metafase, anafase, dan telofase. Antara tahap telofase
ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan tahap
interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase
inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti. Secara garis besar ciri dari
setiap tahap pembelahan pada mitosis adalah sebagai berikut:
1. Profase :
pada tahap ini yang terpenting adalah benang-benang kromatin menebal menjadi
kromosom dan kromosom mulai berduplikasi menjadi kromatid.
2. Metafase:
pada tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang pembelahan (bidang
equator) sehingga pada tahap inilah kromosom /kromatid mudah diamati dan
dipelajari.
3. Anafase:
pada fase ini kromatid akan tertarik oleh benang gelendong menuju ke
kutub-kutub pembelahan sel.
4. Telofase:
pada tahap ini terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua
bagian) dan sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian).
Meiosis (pembelahan reduksi)
adalah reproduksi sel melalui tahap-tahap pembelahan seperti pada mitosis,
tetapi dalam prosesnya terjadi pengurangan (reduksi) jumlah kromosom. Meiosis
hanya terjadi pada fase reproduksi seksual. Pada meiosis, terjadi perpasangan
dari kromosom homolog serta terjadi
pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak. Meiosis terbagi menjadi
dua tahap besar yaitu meiosis I dan meiosis II. Baik meiosis I maupun meiosis
II terbagi lagi menjadi tahap-tahap seperti pada mitosis. Pada manusia dan hewan, meiosis
terjadi di dalam gonad dan menghasilkan sel gamet
seperti spermatosit atau sel telur.
Pada tumbuhan,
meiosis terjadi pada anthers
dan ovaries dan menghasilkan meiospor yang perlahan
terdiferensiasi menjadi sel gamet juga.
Pada akar
bawang merah proses pembelahan mitosis bisa diamati secara jelas. Selain itu
akar bawang merah merupakan jaringan meristem yang sedang tumbuh dengan pesat,
sehingga pembelahannya bisa diamati, karena mitosis terjadi secara aktif pada
jaringan ini.
Larutan HCL
yang digunakan pada saat merendam akar bawang adalah untuk melunakkan akar
bawang tersebut agar ketika ditekan ketika akaan diamati tidak mengalami
kerusakan. Sedangkan safranin digunakan sebagai pewarna, karena safranin
berwarna merah terang. Sehingga mempermudah mengamati proses mitosis yang
terjadi.
III.
KESIMPULAN
Adapun
kesimpulan yang dapat diambil:
1. Fase-fase
mitosis secara berurutan adalah interfase, profase, metafase, anafase, dan
terakhir telofase.
2. Pada
sel eukariota, pembelahan sel terjadi dengan dua cara yaitu, pembelahan meiosis
pada sel kelamin dan pembelahan mitosis pada sel tubuh.
3. Larutan
HCl digunakan untuk melunakkan akar bawang yang akan diamati.
4. Larutan
safranin digunakan untuk memperjelas akar bawang agar mudah diamati dan jelas
terlihat proses mitosis yang terjadi.
5. Meiosis
terbagi menjadi dua tahap besar yaitu meiosis I dan meiosis II. Baik meiosis I
maupun meiosis II terbagi lagi menjadi tahap-tahap seperti pada mitosis.
DAFTAR PUSTAKA
Crowder, L1997. Genetika. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Suryati, D. 2007. Pratikum Genetika. Universitas Bengkulu, Bengkulu.
Suryo. 2001. Genetika. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Suryati, D. 2007. Pratikum Genetika. Universitas Bengkulu, Bengkulu.
Suryo. 2001. Genetika. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Saktiyono.
2006. IPA Biology SMP dan MTs Jilid 2. Erlangga, Jakarta.
Purwanto. 2006. Aglaonema. Kanisius, Yogyakarta
Furqanita,
W. 2006. Seri IPA Biologi SMP Kelas VII. Erlangga, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar