Laporan
Praktikum Fisika Dasar
Hari
: Jum’at
Jam
: 10.00 WIB
Asisten :1. Satria Purwanto
2. Afzal Khalilullah za
HUKUM
NEWTON
Oleh:
Miswar Rahmad
1205106010072
LABORATORIUM FISIKA
DASAR
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2011
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum newton banyak terjadi dalam kehidupan kita sehari – hari tanpa kita
sadari., jadi untuk mengetahuinya perlu kita lakukan praktikum. Praktikum harus
kita lakukan dengan penuh konsentrasi dan ketelitin agar hasil yang kita
peroleh benar dan akurat.
B. Tujuan Praktikum
- Mempelajari keadaan static dan dinamik
suatu benda.
- Mempelajari penggunaan hukum newton.
- Menghitung koefisien gesekan statis.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Saat
ini kita mengenal adanya istulah Fisika modern. Apakah fisika modern jauh lebih
baik dari fisika klasik? Kebangkitan fisika klasik sebagi dasar bagi semua
cabang bahasan fika saat ini, termasuk fisika modern, adalah perumusan hokum
gerak yang dikembangkan oleh Newton. Hukum – hokum ini mapan sampai abad ke –
19 ( Yaz, 2007 ).
Sir
Isaac Newton adalah nama lengkap seorang
ilmuwan Fisika dan juga Matematika
yang dilahirkan di Inggris itu. Newton
menjelaskan mengapa benda itu dapat diam atau bergerak. Semua keadaan itu dipengaruhi oleh
suatu besaran yang dinamakan gaya. Pandangan Newton tentang gerak
ini memperkuat pandangan
ilmuwan pendahulunya yaitu Galilei
Galileo. Dari penemuan-penemuan Galileo, Newton dapat menjelaskan lebih nyata dan diperkuat dengan eksperimen. Pandangannya ini
kemudian menjadi penemuan besar yang dikenal hukum Newton tentang gerak
( Handayani, Damari, 2009 ).
Isaac Newton (1642- 1727),
membangun teori geraknya yang terkenal. Analisis Newton tentang gerak dirangkum
dalam “tiga hokum gerak”-nya yang terkenal. Dalam karya besarnya, Principia
(diterbitkan tahun 1687), Newton menyatakan terima kasihnya kepada Galileo.
Pada kenyataannya, hukum pertama Newton tentang gerak sangat dekat dengan kesimpulan
Galileo ( Sumarsono, 2009 ).
III. PROSEDUR PERCOBAAN
- Waktu
dan Tempat
Praktikum
Pengukuran Dasar dilakukan pada hari Jum’at, tanggal 9 Desember 2011,
berlangsung dari pukul 10.00 samapi 12.00 WIB
di Laboratorium Fisika Dasar Fakultas Pertanian Jurusan Teknik Pertanian
Unsyiah.
B. Alat
dan Bahan
1. Papan percobaan
4. Tali
pengikat
2. Balok dudukan 5. Stopwatch
3. Timbangan 6. Mistar
C. Cara
Kerja
1. Gaya gesek stastis
§ Di letakkan
benda diatas meja kemudian hubungkan benda dengan tempat beban dengan
menggunakan tali.
§ Diberikan beban pada tempatnya, mulai dari beban yang
kecil kemudian ditambahkan sedikit – sedikit hingga benda bergerak.
§ Dicatat massa benda yang diberikan di tempat beban dan
massa benda.
§ Di letakkan kembali benda di atas meja kemudian
diulangi sampai 3 kali.
2. Gaya gesek dinamis
§ Diletakkan benda di atas meja sehingga beban berada
pada ketinggian h dari lantai.
§ Diberi beban pada tempat beban sehingga system
bergerak dengan percepatan.
§ Dicatat waktu yang dibutuhkan beban tiba dilantai.
§ Diulangi sebanyak 3 kali.
§ Diulangi untuk massa beban dan h yang berbeda.
§ Ditimbang massa benda dan massa tempat bebannya,
IV. HASIL DAN
PEMBAHASAN
A. Data
Hasil Pengamatan
1. Gaya Gesek Statis
a. Pengamatan gaya gesek statis dengan variasi beban
Massa benda (m)
= 283 gr
Jarak benda dari lantai (s)
= 50 cm
Tabel 1. Penagamatan gaya gesek statis dengan variasi beban
No
|
Variasi Beban
(gr)
|
Kondisi Benda
|
Keterangan
|
1
|
50
|
Tidak bergerak
|
|
2
|
100
|
Tidak bergerak
|
|
3
|
150
|
bergerak
|
b. Pengamatan
gaya gesek statis dengan variasi ulangan
Massa
benda (m) = 283 gr
Jarak benda
dari lantai (s) = 50 cm
Tabel 2. Pengamatan gaya gesek statis dengan variasi ulangan (beban = 150 gr)
No
|
Beban
|
Ulangan
|
Waktu (s)
|
1
|
150
|
X1
|
0,78
|
2
|
150
|
X2
|
0,97
|
3
|
150
|
X3
|
0,68
|
Rata - rata
|
0,81
|
2. Gaya Gesek Dinamis
Massa benda = 283
gr
Jarak benda dari lantai (s) =
50 cm
Tabel 3. Pengamatan gaya gesek dinamis dengan variasi beban
No
|
Varisi beban (gr)
|
Waktu (detik)
|
Keterangan
|
1
|
150
|
0,82
|
|
2
|
200
|
0,62
|
|
3
|
250
|
0,53
|
|
Rata - rata
|
0,66
|
B.
Analisa
Data
1.
Koefisien
gesek statis (
Fs = . N
= fs / N
fs = f
f = m . a
a = v / t
v = s / t
dimana :
s = jarak
t = waktu
a = percepatan
v = kecepatan
fs = gaya gerak statis
= koefisien gaya statis
Penyelesaian :
· V
= s / t = 0,5 / 0,811 = 0,62 m/s
· a = v / t = 0,62 / 0,811 = 0,77 m/s2
· f
= m. a = 0,283 x 0,77 = 0,218 N (fs)
· N
= m. g = 0,283 x 98 = 27,74 N
· = fs / N = 0,218 / 27,73 = 0,0078.
1.
Koefisien gesek dinamis
a.
Pada m = 150 gram
Fk
=
= fk / N
Penyelesaian:
·
V = s / t = 0,5 / 0,82 = 0,609 m/s
·
a = v / t = 0,609 / 0,82 = 0,742 m/s2
·
f = m . a = 0,15 . 0,742 = 0,1113 N
·
N = m . g = 0,15 . 98 = 14,7 N
·
= fk / N = 0,1113 / 14,7 = 0,0076
b.
Pada m = 200 gram
Fk
=
= fk / N
Penyelesaian:
·
V = s / t = 0,5 / 0,62 = 0,806 m/s
·
a = v / s = 0,806 / 0,62 = 1,3 m/s2
·
f = m . a = 0,2 . 1,3 = 0,26 N (fk)
·
N = m . g = 0,2 . 98
= 19,6 N
·
= fk / N= 0,26 / 19,6 = 0,013
c.
pada m = 250 gram
Fk
=
= fk / N
Penyelesaian:
·
V = s / t = 0,5 / 0,53 = 0,943 m/s
·
a = v / t = 0,943 / 0,53 = 1,78 m/s2
·
f = m . a = 0,25 . 1,78 = 0,445 N (fk)
·
N = m . g = 0,25 . 98 = 24,5 N
·
= fk / N = 0,445 / 24,5 = 0,018.
C.
Pembahasan
Berdasarkan
berbagai percobaan yang telah dilaksanaan terdapat beberapa hal yang perlu
diperjelas atau dibahas yaitu:
1.
Gaya gesek
statis
§ Benda tidak akan bergerak apabila bebanyang diberikan
lebih kecil massanya dibandingkan massa bendanya. Namun bila massa beban yang
diberikan lebih besar dari massa bendanya, maka benda akan bergerak. Seperti
pada tabel 1, jika beban massa yang diberikan 50 dan 100, benda tidak bergerak
atau tetap diam. Teatapi pada saat massa beban yang diberikan 150, benda
mengalami pergerakkan. Ini sesuai dengan Hukum Newton 1, yaitu “setiap benda
akan cenderung mempertahankan keadaan awal benda. Bila awalnya bergerak maka
akan cenderung bergerak dan bila awalnya diam maka akan cenderung diam sampai
ada gaya yang mempengaruhinya.
§ Gaya gesek statis adalah gesekan
antara dua benda padat yang tidak bergerak relatif satu sama lainnya. Seperti
contoh, gesekan statis dapat mencegah benda meluncur ke bawah pada bidang miring. Koefisien
gesek statis umumnya dinotasikan dengan μs, dan pada umumnya
lebih besar dari koefisien gesek kinetis.
§ Benda akan bergerak karena massa bebannya besar.
Karena beban yang diberikan berbeda – beda, maka waktu yang diperlukan juga
berbeda – beda. Sepertu pada tabel 3, terlihat disitu perbedaannya. Bila massa
beban yang diberikan kecil, maka waktu yang didapat atau diperoleh semakin
besar, dan bila massa beban yang diberikan besar, maka waktu yang diperoleh
atau yang didapat semakin kecil. Jadi gaya gesek dinamis sesuai dengan Hukum
Newton I dan II.
§ Gaya
gesek kinetis (atau dinamis) terjadi ketika dua benda bergerak relatif satu
sama lainnya dan saling bergesekan. Koefisien gesek kinetis umumnya dinotasikan
dengan μk dan pada umumnya selalu lebih kecil dari gaya gesek
statis untuk material yang
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah
dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.
Bila massa beban
lebih kecil daripada massa benda yang ditarik, maka benda tidak akan bergerak.
2.
Bila massa benda
lebih besar daripada massa benda yang ditarik, maka benda akan bergerak.
3.
Semakin besar
massa beban, maka semakin lambat pula waktu yang dibutuhkan beban untuk
menyentuh permukaan lantai, dan semakin kecil massa beban, semakin cepat pula
waktu yang dibutuhkan beban untuk menyentuh permukaam lantai.
B. Saran
1.
Semoga kedepan
laboratorium pasca panen lebih baik dari sekarang
DAFTAR PUSTAKA
Handayani, Sri dan Damari, Ari. 2009. FISIKA Untuk SMA dan MA kelas X. Pusat
Perbukuan . Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Sumarsono, Joko. 2009. Fisika. Pusat Perbukuan . Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Yaz, M.
Ali. 2007. FISIKA 3 SMA Kelas XII.
Quadra, Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar