Minggu, 14 Agustus 2016

TRANSPORTASI MEMBRAN SEL











Laporan Praktikum Biologi

TRANSPORTASI MEMBRAN SEL


Oleh:
Nama                           :Miswar Rahmad
NIM                            : 1205106010072
Kelompok                   : 1 (Satu)
Kelas                           : Jumat, (14.00)
Tanggal Percobaan      : 21 Oktober 2011





                                                                                                                   Darussalam, 25 Oktober 2011                                                                                                                             Praktikan,

                                                                                                          (Miswar Rahmad)



I.                   TINJAUAN PUSTAKA
Osmosis adalah proses perpindahan air dari zat yang berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran semi permiabel, sehingga menghasilkan larutan yang berkonsentrasi seimbang (isotonik).Difusi adalah peristiwa berpindahnya suatu zat yag berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Turgor adalah tekanan dari dalam vakuola kepada membran plasma dan dinding sel karena adanya osmosis air ke dalam vakuola. Plasmolisis adalah menciutnya sitoplasma ketika sel berada pada larutan yang hipertonik (larutan berkonsentrasi tinggi) ( Pratiwi, 2006).
Membran sel sering juga disebut membran plasma. Membran sel merupakan bagian paling luar yang membatasi isi sel dengan sekitarnya (kecuali pada sel tumbuhan, bagian luarnya masih terdapat dinding sel). Lipid dan protein merupakan bahan penyusun utama dari membran (Saktiyono, 2006).
Membran plasma mempunyai fungsi, sifat, struktur, dan sistem transport yang sangat penting bagi proses hidup suatu sel. Seperti membungkus sel, membatasi perluasan sel, sebagai filter yang sangat selektif, merupakan alat untuk transport aktif, mengontrol masuknya nutrien dan keluarnya hasil metabolisme, menjaga perbedaan konsentrasi ion di dalam dan di luar sel, serta sebagai sensor untuk sinyal-sinyal yang terdapat di luar sel (Mitchell, 2002).


II.                PEMBAHASAN
Daun adam hawa (Rhoeo discolor) yang ditetesi larutan garam warna ungunya tidak penuh karena sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor yang disebabkan oleh larutan garam yang hipertonik sehingga  menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini akan  layu. Karena kehilangan air lebih banyak dan akan menyebabkan terjadinya plasmolisis. Dan akan mengalami krenasi (mengkerut).
            Larutan hipotonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih rendah (tekanan osmotik lebih rendah) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke dalam sel. Dengan menempatkan sel dalam lingkungan hipotonik, tekanan osmotik menyebabkan jaringan mengalirkan air ke dalam sel, sehingga menyebabkan sel pecah dan tidak berfungsi. Contohnya kentang yang direndam di dalam larutan garam, sel darah merah dalam air murni, larutan NaCl 0,45%. Sedangkan larutan hipertonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut tinggi (tekanan osmotik lebih tinggi) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke luar sel. Contohnya sel darah merah dalam air laut, ketimun yang ditempatkan dalam larutan garam akan kehilangan airnya, larutan NaCl 3%, sel yang mengalami hipertonik akan mengalami krenasi atau mengkerut.
            Sifat semipermeabel pada membran plasma adalah untuk  zat - zat tertentu yang dibutuhkan sel saja yang dapat melalui membran sel ini, sedangkan zat - zat yang berbahaya dan tidak dibutuhkan oleh sel tidak dapat melalui membran sel. Jelasnya tidak sembarang zat dapat melalui membran sel dengan adanya sifat semipermeabel ini.
            Perbedaan kentang yang direndam di air biasa dan larutan garam:   
Kentang di air biasa
Kentang di larutan garam
Garam yang berada di mangkuk kentang mencair lebih lambat
Garam yang berada di mangkuk kentang mencair lebih cepat
Bagian bawah kentang agak kasar
Bagian bawah kentang lebih licin dan halus
Kentang lebih keras dari pada yang di larutan garam
Kentang menjadi lebih kenyal

           
III.             KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil dari praktikum kali ini:
  1. Daun adam hawa (Rhoeo discolor) yang ditetesi larutan garam warna ungunya tidak penuh karena kehilangan air (hipertonik) yag menyebabkannya mengkerut.
  2. Larutan hipotonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih rendah (tekanan osmotik lebih rendah) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke dalam sel.
  3. Larutan hipertonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut tinggi (tekanan osmotik lebih tinggi) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke luar sel.
  4. Adanya sifat semipermeabel pada membran plasma adalah untuk menyeleksi zat-zat tertentu yang dibutuhkan sel saja. Sedangkan zat-zat berbahaya tidak dapat melalui membran ini.

DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi,D.A. 2006. Biologi SMA. Erlangga: Jakarta
Saktiyono. 2006. IPA Biologi 2. Gelora Aksara: Bandung
Mitchell. 2002. Biologi. Erlangga: Jakarta.
Karmana, O. 2006. Biologi. Grafindo: Bandung.




2 komentar:

  1. Bg saya mahasiswa unsyiah let 17
    NIM SAYA:1705108010052
    Boleh Gak abg post lagi laporan Fisika dan biologi yg lainnya
    Soalnya bg saya lagi masuk lab juga sekarang bg

    BalasHapus

Ads Inside Post

Comments system

Disqus Shortname

Flickr User ID