Kamis, 18 Agustus 2016

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN











Laporan Praktikum Biologi Dasar

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN

Oleh:
          Nama                                       : Miswar Rahmad
                                        Nim                                         : 1105106010063
                                        Kelompok                               : 1 (satu)
                                        Kelas                                       : Kamis (10.40)
  Tanggal percobaan                   : 3 November 2012





                Mengetahui,                                                                    Darussalam, 17 November 2012
              Asisten                                                                             Praktikan,


               (Mutiara Lashinta Dewi)                                                           (Miswar Rahmad)




II.TINJAUAN PUSTAKA

Keanekaragaman tumbuhan adalah keanekaragaman yang menunjukkan keseluruhan variasi gen,spesies di dalam berbagai macam tumbuhan. Ada dua faktor penyebab keanekaragaman tumbuhan, yaitu faktor genetik dan faktor luar. Faktor genetik bersifat relatif konstan atau stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme.Sebaliknya, faktor luar relatif stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme. “ Tidak ada dua individu yang sama persis”. Hal ini disebabkan oleh adanya variasi organism dari spesies yang sama atau keanekaragaman spesies. Lingkungan atau faktor eksterna; seperti makanan, suhu, cahaya matahari, kelembaban, curah hujan dan faktor lainnya bersama-sama faktor menurun yang diwariskan dari kedua induknya sangat berpengaruh terhadap fenotip suatu individu. Dengan demikian fenotip suatu individu merupakan hasil interaksi antara genotip dengan lingkungannya. Baik hewan maupun tumbuhan juga mempunyai variasi yang tampak antara lain dalam bentuk, ukuran tubuh, warna dan ciri khan lainnya (Henuhili,2003).
Keanekaragaman tumbuhan dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan,mulai dari tumbuhan tingkat rendah sampai tumbuhan tingkat tinggi. Misalnya dari makhluk bersel satu (uniseluler) hingga makhluk bersel banyak (multiseluler) dan tingkat organisasi kehidupan individusampai tingkat interaksi kompleks. Secara garis besar keanekaragaman terbagi menjadi tiga tingkat, yaitu keanekaragaman gen,keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem (Yatim,1991).
Terdapat bermacam-macam definisi tentang keanekaragaman tumbuhan, tetapi hanya tiga kategori utama yang akan dijelaskan di sini. Pertama adalah keaneka ragaman azas keturunan, yang dapat menimbulkan keaneka ragaman gen dalam jenis yang sama seperti halnya antar jenis. Kedua adalah keaneka ragaman yang taxonomic, didasarkan pada taxa yang berbeda dimasukkan ke dalam suatu ekosistem. Ketiga adalah keaneka ragaman fungsional, mengenali variasi dari peran organisme yang berbeda- termasuk memisahkan langkah-langkah hidup dari jenis individu di dalam ekosistem (Saktiyono,2006).

II.PEMBAHASAN

Tubuh makhluk hidup (organisme) tersusun atas sel. Sel merupakan satuan unit terkecil dari makhluk hidup. Makhluk hidup ada yang bersel banyak dan ada pula yang hanya terdiri dari satu sel saja. Makhluk hidup yang tubuhnya tersusun dari banyak sel  disebut makhluk hidup multiseluler dan sel tunggal disebut makhluk hidup uniseluler.
Sel pada tumbuhan multiseluler memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda – beda. Sel yang sejenis dan memiliki fungsi sama dalam tubuh tumbuhan multiseluler menbentuk jaringan. Jaringan – jaringan itu pun berbeda – beda menurut dan fungsinya. Berbagai jaringan berbentuk organ atau alat tubuh. Pada tumbuhan multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup. Contoh tumbuhan multiseluler seperti lumut, paku – pakuan, tumbuhan berbiji, dll.
Sel pada tumbuhan uniseluler, segala fungsi kehidupannya dilakukan oleh sel tunggal tersebut. Didalam sel itu terdapat alat – alat yang melakukan kegiatan – kegiatan hidup. Maka dari itu semua kegiatan kehidupan tumbuhan uniseluler seperti bergerak, tumbuh dan berkembang ,reproduksi, , menaggapi rangsang , berlangsung dalam satu sel itu. Hal ni dapat terjadi karena dalam sel terdapat bagian-bagaian yang menjalankan fungsi kehidupan.  Contoh tumbuhan uniseluler seperti Euglena sp,protozoa,ganggang bersel satu,dll.
Perbedaan jamur dan lumut
Jamur merupakan tumbuhan yang tidak memilki klorofil,sehingga bersifat heterotrof yang artinya tidak mampu membuat makanan sendiri. Tipe sel jamur yaitu sel eukariotik dan jamur ada yang uniseluler dan juga multiseluler. Tubuh jamur terdiri dari benang – benang yang disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman yang bercabang – cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur ada yang dengan cara vegetative ada pula dengan cara generative.
Sedangkan lumut merupakan tumbuhan yang memiliki klorofil sehingga sifatnya autotrof,yaitu mampu membuat makanannya sendiri. Lumut tumbuh di berbagai tempat yang hidup pada daun – daun yang disebut sebagai epifil.
        Penjelasan jamur pada tempe ( Rhizopus oligosporus )
Clamydomucor oryzae adalah jamur benang yang disebut sebagai jamur tempe. Jamur tersebut kini dikenal dengan nama Amylomyces rouxii. Namun demikian Rhizopus oryzae yang secara implisit disebut dan diisolasi dari tempe pembuatan paramaribo, suriname, Amerika Selatan yang kemudian dianggap sebagai jamur tempe dimasa itu, dan Rhizopus oligosporus adalah jamur benang yang selalu terisolasi dari tempe yang dibuat disekitar bogor. Satu spesies baru dari rhizopus berhasil diisolasi dari tempe yang dibuat di bogor, jawa barat, yaitu Rhizopus azygosporus. Spesies ini amat mirip dengan rhizopus oligosporus. Perbedaan utamanya adalah dalam hal kemampuannya membentuk azygospora, dan juga sporangiosporanya jauh lebih pendek.











III.HASIL PENGAMATAN




















IV.KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah :
1.      Keanekaragaman tumbuhan adalah keanekaragaman yang menunjukkan keseluruhan variasi gen,spesies di dalam berbagai macam tumbuhan. 
2.      Faktor penyebab keanekaragaman tumbuhan, yaitu faktor genetik dan faktor luar. 
3.      Sel pada tumbuhan multiseluler memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda – beda dalam melakukan aktivitas kehidupan.
4.      Sel pada tumbuhan uniseluler, segala fungsi kehidupannya dilakukan oleh sel tunggal tersebut.
5.      Perbedaan jamur dan lumut terletak pada ada tidaknya klorofil. Jamur tidak memiliki klorofil sehingga bersifat heterotrof, sedangkan lumut memiliki klorofil dan sifatnya autotrof.










DAFTAR PUSTAKA

Henuhili, Victoria dan Suratsih. 2003. GENETIKA. Universitas  Negeri Yogyakarta.       Yogyakarta.                                  
Saktiyono. 2006. IPA BIOLOGI. Esis. Jakarta.
Yatim, Wildan. 1991. GENETIKA. Tarsito. Bandung.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads Inside Post

Comments system

Disqus Shortname

Flickr User ID