Laporan
Praktikum Biologi
Oleh:
Nama :Miswar Rahmad
NIM : 1205106010072
Kelompok : 1 (Satu)
Kelas : Jumat, (14.00)
Tanggal
Percobaan : 18 November 2012
Mengetahui, Darussalam,
22 November 2012
Asisten
Praktikan,
( ) (Miswar Rahmad)
I. TINJAUAN PUSTAKA
Semua makhluk
hidup sangat bergantung pada lingkungan sekitar, demikian juga jasad renik.
Makhluk-makhluk pengurai ini tidak dapat sepenuhnya menguasai faktor-faktor
lingkungan, sehingga untuk hidupnya sangat bergantung kepada lingkungan
sekitar. Satu-satunya jalan untuk menyelamatkan diri dari faktor lingkungan
adalah dengan cara menyesuaikan diri (adaptasi) kepada pengaruh faktor dari
luar. Penyesuaian mikroorganisme terhadap faktor lingkungan dapat terjadi
secara cepat dan ada yang bersifat sementara, tetapi ada juga perubahan itu
bersifat permanen sehingga mempengaruhi bentuk morfologi serta sifat-sifat
fisiologik secara turun menurun (Jawetz, 2001).
Autotrof adalah makan sendiri atau mandiri anggota
ekosistem. Mereka mensintesis senyawa organik kompleks seperti karbohidrat,
protein dan lemak, dari molekul anorganik sederhana, dengan bantuan energi
cahaya atau dengan reaksi kimia anorganik. Tergantung pada metode yang mereka
mensintesis makanan mereka, autotrof diklasifikasikan lebih lanjut menjadi dua,
yaitu fototrof (ini adalah sebagian besar tanaman, yang menggunakan cahaya
sebagai sumber energy) dan kemoautotrof (bakteri atau jamur yang memperoleh
makanan mereka dengan reaksi kimia anorganik) (Butani, 1994).
Dalam kehidupan, setiap
organisme selalu memerlukan sesuatu dari lingkungannya dan lingkungan akan
menerima sesuatu dari organism tersebut. Jadi organisme dan lingkungan saling
mengadakan hubungan timbal balik atau interaksi yang disebut ekosistem.
Lingkungan merupakan suatu kesatuan ruang dengan benda, daya, keadaan dan
makhluk hidup serta perilaku yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainya (Hartono, 2000).
Persamaan organisme autotrof dan heterotrof adalah makhluk
hidup dan keduanya merupakan bagian dari ekosistem tertentu, bersama-sama
membentuk tingkat trofik berbagai piramida makanan, dan memerlukan sinar
matahari dan air untuk hidup dan memperoleh energi dengan konversi molekul kimia.
Sedangkan perbedaan antara autotrof dan heterotrof adalah bahwa autotrof dapat
mensintesis makanan sendiri, sedangkan, heterotrof tidak bisa. Kebanyakan
autotrof berisi pigmen klorofil, yang memainkan peran kunci dalam sintesis
makanan. Klorofil tidak hadir di hampir semua heterotrof. Autptrof memperoleh
energi dengan mengubah bahan baku anorganik menjadi senyawa organik, sedangkan,
heterotrof mengkonversi senyawa organik yang kompleks menjadi lebih sederhana
untuk memperoleh energi (Rusmendro, 2009).
Cacing
tanah jenis Lumbricus rubellus adalah
cacing tanah yang tergolong dalam kelompok binatang avertebrata (tidak
bertulang belakang) yang hidupnya di tanah yang gembur dan lembab. Cacing ini
adalah salah satu jenis cacing yang termasuk dalam kelompok cacing epigeik.
Jenis cacing ini sangat mudah untuk diternak , selain itu perkembangbiakannya
sangat cepat dibanding dengan jenis cacing lain (Jasin, 1989).
II.
PEMBAHASAN
Organisme autotrof adalah organisme yang mampu mensintesis
makanan sendiri, menggunakan energi dari matahari, dengan proses yang dikenal
sebagai fotosintesis. Semua tanaman dan beberapa bentuk bakteri datang di bawah
kategori ini. Mereka juga dikenal sebagai produsen dalam rantai makanan, karena
mereka mampu menghasilkan makanan mereka sendiri dan makanan ini secara
langsung atau tidak langsung digunakan oleh anggota lain dari rantai makanan. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan
hijau.
Organisme yang mendapatkan energi dari molekul organik yang
dibuat oleh organisme autotrof dikenal sebagai organisme heterotrof. Organisme
ini gagal untuk mensintesis makanan mereka sendiri dan tergantung pada produsen
atau organisme autotrof, untuk penyediaan senyawa organik yang diperlukan untuk
pertumbuhan mereka. Sebagian organisme heterotrof memperoleh energi dari
produsen, mereka berfungsi sebagai konsumen dalam rantai makanan. Senyawa
organik kompleks yang diproduksi oleh organisme autotrof dipecah menjadi zat
yang sederhana, yang memberikan energi ke organisme heterotrof. Seperti
organisme autotrof, organisme heterotrof juga diklasifikasikan sebagai
fotoheterotrof dan kemoheterotrof, tergantung pada sumber energi. Konsumen
diklasifikasikan lebih lanjut ke dalam kategori yang berbeda, berdasarkan modus
konsumsi, yaitu:
- Herbivora
– Organisme heterotrof yang memperoleh energi langsung dari tanaman.
- Karnivora
– Hewan yang memakan hewan lain.
- Omnivora
– Hewan yang mendapatkan makanan dari tumbuhan maupun dari hewan lain.
- Saprobes
– Organisme yang mendapatkan
energi dengan memecah sisa-sisa tanaman dan hewan yang sudah mati.
Cacing
tanah termasuk hewan hermaprodit, yaitu
memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam satu tubuh. Namun demikian, untuk pembuahan, tidak dapat dilakukannya
sendiri, melainkan
secara silang. Dua cacing yangmelakukan kawin
silang menempelkan tubuhnya dengan ujung kepala berlawanan. Alat kelamin jantan mengeluarkan sperma dan diterima oleh klitelium cacing pasangannya.
Pada saat bersamaan klitelium mengeluarkan mukosa kemudian membentuk kokon. Sperma bergerak ke alat reproduksi betina dan disimpan di reseptakel seminal. Ovum yang dikeluarkan dari ovarium akan dibuahi oleh sperma. Selanjutnya, ovum yang telah dibuahi masuk ke dalam kokon. Dari perkawinan sepasang cacing tanah, masing-masing akan dihasilkan satu kokon yang berisi telur-telur. Kokon berbentuk lonjong dan berukuran sekitar 1/3 besar kepala korek api. Kokon ini diletakkan di tempat yang lembab. Dalam waktu 14-21 hari kokon akan menetas. Setiap kokon akan menghasilkan 2-20 ekor, rata-rata 4 ekor. Diperkirakan 100 ekor cacing dapat menghasilkan 100.000 cacing dalam waktu 1 tahun. Cacing tanah mulai dewasa setelah berumur 2-3 bulan yang ditandai dengan adanya gelang (klitelum) pada tubuh bagian depan. Selama 7-10 hari setelah perkawinan cacing dewasa akan dihasilkan 1 kokon.
Pada saat bersamaan klitelium mengeluarkan mukosa kemudian membentuk kokon. Sperma bergerak ke alat reproduksi betina dan disimpan di reseptakel seminal. Ovum yang dikeluarkan dari ovarium akan dibuahi oleh sperma. Selanjutnya, ovum yang telah dibuahi masuk ke dalam kokon. Dari perkawinan sepasang cacing tanah, masing-masing akan dihasilkan satu kokon yang berisi telur-telur. Kokon berbentuk lonjong dan berukuran sekitar 1/3 besar kepala korek api. Kokon ini diletakkan di tempat yang lembab. Dalam waktu 14-21 hari kokon akan menetas. Setiap kokon akan menghasilkan 2-20 ekor, rata-rata 4 ekor. Diperkirakan 100 ekor cacing dapat menghasilkan 100.000 cacing dalam waktu 1 tahun. Cacing tanah mulai dewasa setelah berumur 2-3 bulan yang ditandai dengan adanya gelang (klitelum) pada tubuh bagian depan. Selama 7-10 hari setelah perkawinan cacing dewasa akan dihasilkan 1 kokon.
Cacing
tanah hidup dan berkembang didalam tanah, suhu yang ideal untuk pertumbuhan
cacing tanah berkisar antara 15o-25oC.Suhu tanah diatas
25o cacing masih bisa hidup tapi harus diimbangi dengan kelembapan
yang memadai dan naungan yang cukup.Oleh karena itu cacing tanah biasa hidup
dibawah pepohonan dan tumbuhan organik.Kelembapan tanah mempengaruhi
pertumbuhan dan daya reproduksi cacing tanah.Kelembapan yang ideal untuk cacing
tanah adalah 15%-50%.Cacing tanah dapat tumbuh dan berkembang pada tanah yang
bereaksi sedikit asam sampai netral yaitu antara pH 6-pH 7,2.
Hasil
praktikum menunjukkan bahwa lingkungan hidup cacinng tanah adalah tempat lembab
atau basah. Hal ini terlihat dari gerakkan yang tampak dari cacing tanah di dua
tempat yang berbeda, yaitu tempat yang basah dan tempat yang kering. Pada
tempat yang basah, cacing tanah dapat bergerak bebas. Sedangkan pada tempat
yang kering, cacing tanah menjadi sensitive. Hal ini terlihat ketika cacing
tanah berada di tempat yang kering, cacing tanah langsung bergerak mencari
tempat yang basah.
Cawan
petri berfungsi untuk membiakkan sel.
Gelas
kimia berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan ketelitian
tinggi, dan menampung atau menyimpan larutan kimia.
Gelas
piala berfungsi untuk sebagai tempat untuk melarutkan zat yang tidak butuh
ketelitian tinggi, misalnya pereaksi
atau reagen untuk analisa kimia kualitatif, atau untuk pembuatan larutan
standar sekunder pada analisa titrimetri/volumetri. Jadi tidak cocok untuk
pembuatan larutan yang perlu ketelitian tinggi (secara kuantitatif).
Pinset
berfungsi untuk memegang zat-zat yang reaktif dan berbahaya.
Lampu
spiritus berfungsi untuk memanaskan dan mensterilkan alat-alat khususnya yang
tahan api.
III.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari laporan kali ini:
1. Organisme autotrof adalah organisme
yang mampu mensintesis makanan sendiri.
2. Organisme yang mendapatkan energi
dari molekul organik yang dibuat oleh organisme autotrof dikenal sebagai
organisme heterotrof.
3. Cacing
tanah termasuk hewan hermaprodit, yaitu mem
4. iliki
alat kelamin jantan dan betina dalam satu tubuh.
5. Cacing
tanah hidup dan berkembang didalam tanah yang lembab.
6. Cawan
petri berfungsi untuk membiakkan sel.
7. Gelas
kimia berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan ketelitian
tinggi, dan menampung atau menyimpan larutan kimia.
8. Gelas
piala berfungsi untuk sebagai tempat untuk melarutkan zat yang tidak butuh ketelitian
tinggi, misalnya pereaksi atau reagen
untuk analisa kimia kualitatif, atau untuk pembuatan larutan standar sekunder
pada analisa titrimetri/volumetri. Jadi tidak cocok untuk pembuatan larutan
yang perlu ketelitian tinggi (secara kuantitatif).
9. Pinset
berfungsi untuk memegang zat-zat yang reaktif dan berbahaya.
10. Lampu
spiritus berfungsi untuk memanaskan dan mensterilkan alat-alat khususnya yang
tahan api.
DAFTAR
PUSTAKA
Butani,
D.K. 1994. Dictionary of Biology.
Goyal Offset Printers, New Delhi.
Hartono, S. 2000. Biologi SMA/MA Kelas X.Ganeca
Exact, Bandung.
Rusmendro, H. 2009. Penuntun Praktikum Ekologi Tumbuhan. UN,
Jakarta.
Jawetz. 2001. Mikrobiologi
Kedokteran. Salemba Medika, Jakarta.
Jasin, M. 1989. Biologi Umum. Bina
Pustakatama, Surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar