Laporan
Praktikum Biologi
PENGAMATAN MORFOLOGI TUMBUHAN
MONOKOTIL
Oleh:
Nama :Miswar Rahmad
NIM : 1205106010072
Kelompok : 1 (Satu)
Kelas : Jumat, (14.00)
Tanggal
Percobaan : 21 Oktober 2011
Mengetahui, Darussalam,
25 Oktober 2011
Asisten
Praktikan,
( ) (Khairul
Andrian)
I.
TINJAUAN
PUSTAKA
Setiap
tumbuhan yang berakar serabut, pada umumnya akan mempunyai biji berkeping satu
/ tunggal (monokotil). Ini dapat kita lihat dengan cara melihat bentuk batang
tumbuhan itu. Apabila tumbuhan itu tidak bercabang-cabang maka dapat dipastikan
bahwa tumbuhan tersebut berakar serabut (Gembong, 1996).
Tanaman
jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan hewan. Di Indonesia, jagung
merupakan komoditi tanaman pangan kedua terpenting setelah padi. Berdasarkan
urutan bahan makanan pokok di dunia, jagung menduduki urutan ke-3 setelah
gandum dan padi. Di daerah Madura, jagung banyak dimanfaatkan sebagai makanan
pokok. Akhir-akhir ini tanaman jagung semakin meningkat penggunaannya. Tanaman jagung
banyak sekali gunanya, sebab hampir seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan
untuk berbagai macam keperluan (Anshory, 1984).
Tumbuhan berkeping biji tunggal
(atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga
yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga. Kelompok
tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling berguna dalam kehidupan manusia.
Sebagai sumber pangan, sumber energi nabati, sumber bahan baku industri,
perumahan, dekorasi, pakaian, media penulisan, zat pewarna, dan sebagainya (Sunardi,
1992).
II.
PEMBAHASAN
Tumbuhan monokotil memiliki system perakaran serabut. Akar
serabut berbentuk seperti serabut. Ukuran akar serabut relatif kecil, tumbuh di
pangkal batang, dan besarnya hampir sama. Akar semacam ini dimiliki oleh
tumbuhan berkeping satu (monokotil). Misalnya kelapa, rumput, padi, jagung, dan
tumbuhan hasil mencangkok. Batang tumbuhan monokotil merupakan tumbuhan batang
rumput yang memiliki ruas-ruas dan umumnya berongga. Batang jenis ini mudah
patah dan tumbuhannya tidak sebesar batang berkayu karena tidak berkambium dan
tidak bercabang – cabang. Misalnya, tanaman padi, jagung, dan rumput. Tumbuhan
monokotil memiliki urat daun yang memanjang dari pangkal ke ujung daun secara
sejajar. Tumbuhan dikotil memiliki urat daun yang membentuk jaringan. Urat daun
tersebut bercabang-cabang hingga menjadi percabangan kecil dan membentuk
susunan seperti jaring atau jala. Tulang daun tumbuhan monokotil adalah
sejajar.
Tanaman
jagung (Zea mays)
adalah tanaman semusim. Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari.
Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua
untuk tahap pertumbuhan generatif. Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi.
Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas
yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah
hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat
menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki
kemampuan ini. Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang, merupakan
bangun pita (ligulatus), ujung daun runcing (acutus), tepi daun rata (integer),
Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu
tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Terdapat
batang ,daun yang duduk atau melekat pada internodus. Jagung memiliki bunga
jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious).
Jagung berakar serabut.
Tumbuhan
monokotil adalah tumbuhan biji berkeping satu. Ciri yang paling khas adalah
bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga, batangnya tidak memiliki kambium,
berakar serabut, tumbuhan biji berkeping satu, tulang daun sejajar atau dan berbentuk pita. Contohnya kelapa, jagung, padi, dan lain
sebagainya. Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling
berguna dalam kehidupan manusia. Sebagai sumber
pangan, sumber energi nabati, sumber bahan baku industri, perumahan, dekorasi,
pakaian, media penulisan, zat pewarna, dan sebagainya. Terdapat sekitar 50 ribu
hingga 60 ribu jenis yang telah dikenal. Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan) adalah
suku yang memiliki anggota terbesar dalam
dunia tumbuhan berbunga, dengan 20 ribu jenis. Anggota suku padi-padian (Poaceae atau Graminae) dikenal sebagai suku dengan areal penanaman terluas di
dunia karena nilai pentingnya sebagai sumber bahan pangan. Suku-suku lainnya
yang tak kalah penting adalah suku pinang-pinangan (Arecaceae atau Palmae), suku bawang-bawangan (Alliaceae), suku temu-temuan (Zingiberaceae), dan suku
pisang-pisangan (Musaceae). Banyak juga di antaranya
yang dibudidayakan sebagai tanaman hias.
Contoh lain tumbuhan monokotil:
- Gramineae
(rumput-rumputan)
Ciri-ciri : daun berbentuk pita dengan tulang daun
sejajar. Daunnya melekat langsung pada
batang, yaitu di tiap ruas batangnya. Bunganya berupa bulir dengan penyerbukan
dibantu angin.
- Palmae (Palem-paleman)
Ciri-ciri : mempunyai batang yang tidak
bercabang. Tulang daun menyirip, ada pula yang berbentuk kipas, bunganya berupa
karangan atau tongkol yang terletak diketiak daun atau ujung batang.
- Orchidaceae
(angrek-angrekan)
Ciri-ciri : sebagian besar hidup secara efipit atau
menempel pada tumbuhan lain. Akarnya berupa akar rimpang dan mempunyai sel
khusus yang berguna untuk menempel pada tumbuhan yang ditumpanginya. Daun orchidaceae berdaging dan tepinya rata.
Kelopak dan mahkota bunganya berjumlah tiga buah.
- Musaceae
(pisang-pisangan)
Ciri-ciri : daunnya bebentuk seperti lanset dengan
tulang daun menyirip. Batangnya merupakan batang semu, sedangkan bunganya
berupa karangan bunga yang terdiri atas banyak bunga. Buah pisang banyak
mngandung vitamin A.
- Zingiberaceae
(jahe-jahean)
Ciri-ciri : mempunyai batang yang tumbuh dari
rimpang. Daunnya mempunyai pelepah yang memeluk batang dan terletak berseling
atau tersusun spiral. Contoh : jahe,lengkuas,kunyit,dan lain sebagainya.
III.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang
dapat diambil:
1. Tumbuhan
monokotil adalah tumbuhan biji berkeping satu.
2. Ciri-ciri
tumbuhan monokotil yang paling khas adalah bijinya tidak membelah karena hanya
memiliki satu daun lembaga,
batangnya tidak memiliki kambium, berakar serabut, tumbuhan biji berkeping
satu, tulang daun sejajar atau dan
berbentuk pita.
3. Tumbuhan
monokotil banyak di gunakan sebagai sumber pangan, sumber energi nabati, sumber
bahan baku industri, perumahan, dekorasi, pakaian, media penulisan, zat
pewarna, dan sebagainya.
4. Tanaman
jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan hewan. Jagung merupakan
komoditi tanaman pangan kedua terpenting setelah padi. Berdasarkan urutan bahan
makanan pokok di dunia, jagung menduduki urutan ke-3 setelah gandum dan padi.
DAFTAR PUSTAKA
Gembong, T. 1996. Taksonomi
Tumbuhan. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Citrosupomo,
G. 2007. Morfologi Tumbuhan. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Sunardi,
I. 1992. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Depdiknas, Yogyakarta.
Anshory,
I. 1984. Biologi Umum. Genesa Exact,
Jakarta.
Gembong, T. 1985. Morfologi Tumbuhan. Universitas Gajah
Mada, Yogyakarta.
Pratiwi,D. 2006. Biologi SMA. Erlangga, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar