Kamis, 18 Agustus 2016

PENGAMATAN MORFOLOGI TUMBUHAN DIKOTIL







Laporan Praktikum Biologi
PENGAMATAN MORFOLOGI TUMBUHAN DIKOTIL

Oleh:
Nama                           :Miswar Rahmad
NIM                            : 1205106010072
Kelompok                   : 1 (Satu)
Kelas                           : Jumat, (14.00)
Tanggal Percobaan      : 21 Oktober 2012






Mengetahui,                                                                Darussalam, 25 Oktober 2012
Asisten                                                                       Praktikan,


(                          )                                                        (Khairul Andrian)


I.                   TINJAUAN PUSTAKA
Tumbuhan berkeping biji dua (dikotil) adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama dengan memiliki sepasang daun lembaga (kotiledon:daun yang terbentuk pada embrio) berbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua (Greenaway, 1997).
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi (Tjitrosoepomo, 2003).
Tumbuhan berbiji tertutup memiliki ciri mempunyai bunga yang sesungguhnya (lengkap ), daun pipih dan lebar, bakal biji tidak nampak karena terlindung oleh daun buah atau putiknya, mengalami pembuahan ganda, berdasarkan keping bijinya digolngkan menjadi dua yakni tumbuhan berkeping satu ( monocotyledoneae ) dan tumbuhan berkeping ganda ( Dycotyledoneae ). Ciri dikotil, yaitu (1) tulang daun beranekaragam, menjari, menyirip (2) batang berkambium (3) akar tunggang (4) bagian-bagian bunga kelipatan 2,4, atau 5 (Sunardi, 1992).





II.                PEMBAHASAN
Tumbuhan dikotil memiliki system perakaran tunggang. Akar tunggang adalah akar yang terdiri atas satu akar besar yang merupakan kelanjutan batang, sedangkan akar-akar yang lain merupakan cabang dari akar utama. Perbedaan antara akar utama dan akar cabang sangat nyata. Jenis akar ini dimiliki oleh tumbuhan berkeping dua (dikotil). Misalnya, kedelai, mangga, jeruk, dan melinjo. Batang tumbuhan dikotil merupakan batang berkayu yang memiliki kambium. Kambium mengalami dua arah pertumbuhan, yaitu ke arah dalam dan ke arah luar. Ke arah dalam, kambium membentuk kayu, sedangkan ke arah luar membentuk kulit. Karena pertumbuhan kambium inilah batang tumbuhan bertambah besar dan bercabang – cabang. Contoh tumbuhan yang memiliki batang jenis ini, antara lain, jati dan mangga. Bagian-bagian daun lengkap terdiri atas tulang daun, helai daun, tangkai daun, dan pelepah daun. Selain itu, daun juga memiliki urat. Urat daun adalah susunan pembuluh pengangkut pada daun. Tumbuhan dikotil memiliki urat daun yang membentuk jaringan. Urat daun tersebut bercabang-cabang hingga menjadi percabangan kecil dan membentuk susunan seperti jaring atau jala. Jenis tulang daun dikotil adalah menyirip dan menjari.
            Dalam bahasa latin kacang hijau di sebut Phaseolus radiatus dapat di temui hampir di seluruh wilayah indonesia, tumbuh di daerah yang beriklim tropis. Banyak sekali manfaat kacang hijau karena tingginya kandungan protein nabati dari kacang hijau setelah kacang kedelai dan kacang tanah. Kacang hijau dapat di sajikan dengan cara di rebus, di makan langsung atau di jadikan bubur. Kacang hijau berasal dari polong-polongan. Kandungan yang terdapat di dalam kacang hijau antara lain  protein (memperkuat daya tahan tubuh), kalsium, fosfor (memperkuat tulang), vitamin B1 (membantu proses pertumbuhan dan menghasilkan energi), vitamin B2 (membantu penyerapan protein dalam tubuh), vitamin E (membantu meningkatkan kesuburan), zat besi (membantu pembentukan sel darah merah), magnesium (menjaga fungsi otot dan syaraf) dan rendah lemak. Di dalam kacang hijau juga terdapat antioksidan yang berguna bagi tubuh yaitu mencegah penuaan dini dan mencegah penyebaran sel kanker, menjaga keasaman lambung, dan membantu memperlancar pencernaan. Kacang hijau sangat mudah berkecambah yang biasa kita kenal sebagai tauge. Kecambah kacang hijau banyak sekali mengandung enzim aktif, salah satunya adalah enzim amilase yang membantu metabolisme karbohidrat. Kelebihan dari kacang hijau, walaupun direbus lama ( sampai hancur ) khasiat kacang hijau tidak berkurang dan tidak terpengaruh panas. Berbeda dengan bahan makanan yang lain seperti sayur, buah, dan ramuan tradisional lainnya yang apabila di rebus terlalu lama khasiat obatnya menurun.
Contoh lain tumbuhan dikotil:
-Euphorbiaceae
Ciri-ciri : bila dilukai akan mengeluarkan getah berwarna putih. contohnya : singkong (kaya karbohidrat).
- Papilionaceae (kacang-kacangan)
Ciri-ciri : mempunyai mahkota bunga berbentuk kupu-kupu. buahnya berbentuk polong,dan akarnya berbintil-bintil.
- Solanaceae (terung-terungan)
Ciri-ciri : bunga suku selonaceae berbentuk bintang atau terompet dengan buah berbentuk buni atau kotak.

- Putaceae (jeruk-jerukan)
Ciri-ciri : biasanya bunga suku jeruk-jerukan berwarna putih dan berbau harum. buahnya merupakan buah buni. buahnya banyak mengandung vitamin C.



















III.             KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil:
1.      Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan berbiji berkeping dua.
2.      Ciri tumbuhan dikotil antara lain, memiliki sistem akar tunggang, pola tulang daunnya menyirip atau menjari, tidak memiliki tudung akar, terdapatda dua buah keping biji, dan berkambium.
3.      Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi.
4.      Kelebihan dari kacang hijau, walaupun direbus lama ( sampai hancur ) khasiat kacang hijau tidak berkurang dan tidak terpengaruh panas. Berbeda dengan bahan makanan yang lain seperti sayur, buah, dan ramuan tradisional lainnya yang apabila di rebus terlalu lama khasiat obatnya menurun.






DAFTAR PUSTAKA
Gembong, T. 1985. Morfologi Tumbuhan. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Sunardi, I. 1992. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Depdiknas, Yogyakarta.
Anshory, I. 1984. Biologi Umum. Genesa Exact, Jakarta.
Pratiwi,D. 2006. Biologi SMA. Erlangga, Jakarta.
Greenaway, T. (1997). Pohon. (Terjemahan: Hadisunarso. 2002). Erlangga, Jakarta. Tjitrosoepomo, H. 2003. Morfologi Tumbuhan. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Saya merasa belum disiplin, karena pada kenyataannya masih ada hal-hal yang saya langgar. Tetapi pada dasarnya kedisiplinan itu ingin saya jalankan. Dan saya akan berusaha untuk menjadi orang yang disiplin. Di sisi lain saya juga bisa dibilang  orang yang disiplin, dalam artian contohnya dalam disiplin waktu. Saya selalu datang tepat waktu. Dan yang saya lakukan saat ini adalah selalu menuruti apa yang telah diprintah, baik itu perintah dari dosen maupun perintah dari asisten lab. Tetapi ada juga hal-hal yang dilarang pernah saya langgar. Walupun itu hanya sekali tetapi dari kesalahan itu membuat saya jadi merasa bersalah dan saya juga menjadikan saya sebagai orang yang tidak disiplin. Dari kesalahan saya telah mendapat pelajaran, betapa pentingnya suatu kedisiplinan. Dari semua ini dapat saya simpulkn bahwa kedisplinan itu berguna bagi kita, terutama diri sendiri.
Saya sendiri mengaku sudah melakukan pembersihan pada diri sendiri. Karena saya selalu mandi setiap hari, dan selalu membersihkan badan ketika mandi. Saya sikat gigi tiga kali dalam satu hari. Dan saya juga tidak suka jika adakotoran di tubuh saya. Tetapi untuk kebersihan lingkungan belum sepenuhnya saya lakukan. Karena saya masih sering membuang sampah tidak pada tempatnya. dan ketika ada sampah di dapan mata, saya tidak ad keinginan untuk membuang. Tapi pada dasarnya saya sangat suka kebersihan. Dan saya akan mencoba menerapkan kebersihan pada diri saya ini untuk kebersihan pada lingkungan sekitar.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads Inside Post

Comments system

Disqus Shortname

Flickr User ID